Sekali lagi kita masih berkesempatan untuk bertemu dengan hari raya Idul Adha, hari dimana kita bisa mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga. Walaupun, entah sudah berapa kali kita bertemu dengan hari ini dan menyia-nyiakannya. Mungkin bagi beberapa orang, hari Idul Adha ini hanyalah seperti perayaan-perayaan lainnya, dimana kita akan makan banyak dan bertemu dengan sanak keluarga. Apakah hanya itu???
Melihat latar history-nya, Idul Adha merupakan hari pembuktian cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagaimana kita tahu, saat itu nabi Ibrahim diuji kerelaannya untuk berkorban demi menjalankan perintah Tuhan. Tidak tanggung-tanggung, yang akan dikorbankan adalah anaknya, Ismail. Saat akan menyembelih Ismail, sekali lagi Tuhan menunjukkan keadilannya. Ia mengganti Ismail dengan hewan sembelihan, sehingga yang nabi Ibrahim sembelih adalah hewan tersebut, bukan anaknya. Apa hikmah dari kejadian ini???
Pada kisah nabi Ibrahim dan anaknya Ismail, kita diberikan pelajaran bahwa sebesar apapun cinta kita kepada segala sesuatu di dunia ini, cinta kepada Tuhan adalah yang utama. Lagipula, secara hakiki hanya Dia yang real untuk dicintai.
Pada konteks kekinian, hikmah Idul Adha untuk menyayangi dan mencintai ternyata tidaklah berubah. Saat ini, Idul Adha diperingati dengan cara berkurban atau menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan. Kita diajarkan untuk berbagi, menyayangi, dan mencintai sesama sebagai wujud kecintaan kita pada Dzat yang menciptakan segala sesuatu di dunia ini.
Pada hari Idul Adha ini, tidak ada satu pihak pun yang kemudian dirugikan. Pihak yang berkurban kemudian belajar untuk berkorban sebagai wujud cintanya, pihak yang mendapatkan hasil kurban kemudian merasakan secara nyata kasih sayang mereka. Bahkan, hewan kurban pun merasakan hikmah Idul Adha ini.
Makhluk hidup selain manusia, termasuk hewan ternak juga beribadah kepada Tuhan. Ibadah mereka adalah ketika mereka bisa memberi manfaat kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Pada hari raya Idul Adha, cinta kita kepada mereka dibuktikan dengan menyembelih mereka dan membagi-bagikan dagingnya kepada orang yang membutuhkan. Dengan ini kita telah membantu mereka kembali kepada Tuhan dalam keadaan yang diridhoi. Tapi tentu saja, cara penyembelihannya tidak sembarangan. Caranya haruslah penuh dengan kasih sayang sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Nah, apalagi yang kemudian membuat kita ragu bahwa hari raya Idul Adha ini adalah hari kasih sayang. Dan alangkah indahnya hidup ini jika spirit Idul Adha untuk saling menyayangi dan mencintai ini kita terapkan dalam kehidupan kita bahkan setelah hari raya Idul Adha ini usai. Semoga spirit ini bisa menjadi nafas gerak kita untuk melewati kehidupan ini demi mengharap ridho-Nya.
KATA BIJAK HARI INI
The manners of women are the surest criterion by which to determine whether a republican government is practicable in a nation or not.
John Quincy Adams (1767-1848) |
Quote of the Day
provided by The Free Library
03 January 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
kasi shoutbox, ces blognya..jalan2 ke blognya orang, trus kasi tinggal comment bisa dibalas gitu...salam..
Setuju!
Post a Comment