KATA BIJAK HARI INI

10 February 2009

PERIKONDRITIS AURIKULAR

Pendahuluan
Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar (1,2). Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga(1,3,4). Adakalanya perikondritis terjadi setelah suatu memar tanpa adanya hematoma(2). Dalam stage awal infeksi, pinna dapat menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan yang general dan membentuk abses subperikondrial dengan pus terkumpul di antara perikondrium dan tulang rawan dibawahnya.

Etiologi
Luka akibat terbakar aurikel adalah faktor predisposisi yang paling sering, sehingga 25% dapat terjadi infeksi. Baru-baru ini juga didapatkan peningkatan infeksi yang disebabkan oleh tindik telinga.(5). Karena menindik telinga sekarang sebagian dilakukan di pinna, suatu daerah yang melibatkan porsi kartilago dari aurikel, dapat memberi resiko yang besar untuk terjadinya perikondritis. Infeksi dari Pseudomonas dapat menyebabkan deformitas kosmetik yang berat.(3). Suatu furunkel yang tidak memadai pengobatannya merupakan sumber agen penyebab yang potensial, seperti mikrokokus jenis virulen (Stafilokokus), Streptokokus, atau Pseudomonas aeruginosa.(1, 6). Infeksi juga dapat dapat terjadi pada saat aspirasi dan insisi hematoma auris. Cedera pada kartilago juga dapat disebabkan oleh frostbite.(3). perikondritis juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan seperti mastoidectomi atau komplikasi dari hematoma atau otitis eksterna yang disebabkan oleh berenang di air yang terkontaminasi.(6)


Anatomi
Telinga luar termasuk aurikula atau pinna, dan liang telinga. Telinga luar berfungsi untuk mengumpulkan dan menghantar gelombang bunyi ke struktur-struktur telinga tengah. Aurikel terbentuk dari arkus brakial pertama dan kedua pada hari ke 38 dari kehidupan fetus. Aurikel secara anatomi dikatakan sempurna pada minggu ke 20(3,4). Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga yang melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membrana timpani dari trauma, benda asing dan efek termal.(1)
Gambaran klinis
Bagian aurikel yang terlibat membengkak, menjadi merah, terasa panas dan sangat nyeri tekan.(1,4,5)

Diagnosis
Diagnosis Perikondritis seringkali ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Diagnosisnya mudah, bagian aurikula yang terlibat membengkak, menjadi merah, terasa panas, dan sangat nyeri tekan. Mungkin terjadi perubahan bentuk yang abnormal pada telinga. Riwayat trauma pada telinga penting untuk mendiagnosis Perikondritis atau Kondritis, karena keduanya merupakan hasil dari luka pada kartilago. Diagnosa Perikondritis tidak akan keliru dengan lepra pada aurikula yang menyebabkan inflamasi dan perubahan bentuk yang kronik dan dapat didiagnosis dengan biopsy. 1,5,6,9
Diagnosis Banding
Penyakit lain dimana Perikondritis menjadi alternatif diagnosis termasuk pada penyakit Polikondritis Berulang. Penyakit kedua yang mirip dengan perikondritis adalah Erisipelas. 5,10
Polikondritis Berulang
Penyakit yang tidak diketahui etiologinya ini menyebabkan peradangan dan destruksi tulang rawan. Merupakan suatu gangguan tulang rawan generalisata, melibatkan hidung dan telinga pada 80-90% kasus. Deformitas aurikula menyerupai suatu perikondritis akut yang infeksius atau suatu telinga bunga kol (cauliflower ear) yang meradang. Hilangnya tulang rawan menyebabkan telinga menjadi “lemas” dan timbul deformitas hidung pelana. Peradangan yang bergantian pada kedua telinga (tanpa sebab predisposisi) atau adanya demam memberi kesan gangguan ini. Dapat ditemukan tinitus dan vertigo, demikian pula kehilangan pendengaran akibat kolaps meatus akustikus eksternus. Bila laring, trakea dan bronkus ikut terlibat dapat berakibat suara menjadi serak dan bahkan kematian akibat kolaps dinding laringotrakea dan bronkus.1
Aktivitas penyakit berfluktuasi dan prognosisnya tak dapat diramalkan. Dapat berupa serangan tunggal atau dapat pula serangan berulang selama-bertahun-tahun. Pengobatan berupa salisilat dan steroid pada serangan akut, meskipun terdapat kontroversi mengenai pemberian steroid. Dapson telah digunakan untuk mencegah serangan ulangan. Struktur-struktur yang terserang harus dilindungi dari trauma.1
Erisipelas
Erisipelas adalah infeksi pada dermis yang disebabkan oleh Streptokokus β hemolitikus Grup A yang memberikan gejala berupa nyeri, eritema, bengkak, keras, dan panas. Eritema dan pembengkakan tidak mengikuti batas anatomis tapi berbatas tegas. Gejala sistemik berupa demam dan malaise juga dapat ditemukan. Infeksi ini diobati dengan penisilin oral, karena penyakit ini berjalan dengan progresif dan berpotensi mengurangi kualitas hidup, penanganan dibutuhkan sedini mungkin.5
Penatalaksanaan
Berikan antibiotik parenteral dan pengobatan topikal untuk infeksi kanalis penyerta. Pilihan obat disesuaikan dengan hasil biakan atau petunjuk lain mengenai organisme yang terlibat. Bila kondisi ini tampaknya meluas dan terdapat adanya bukti-bukti adanya cairan di bawah perikondrium, terdapat indikasi untuk mengeluarkan cairan. Karena tulang rawan tidak memiliki suplai darah langsung bila dipisahkan dari perikondrium, maka dapat terjadi nekrosis tulang rawan. Dengan demikian, tulang rawan yang nekrosis perlu dieksisi dan drainase dipertahankan.1
Komplikasi
Akibat perikondritis dapat terjadi deformitas aurikula yang nyata. Dapat terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan hancur dan menciut serta keriput, sehingga terjadi telinga lisut (cauliflower ear).1,2
Prognosis
Jika diagnosa ditegakkan dini dan mulai diberikan antibiotik, diharapkan dapat sepenuhnya sembuh. Pada kasus lanjut, dimana infeksi sampai pada kartilago telinga (Kondritis), beberapa bagian telinga mungkin mengalami nekrosis dan mesti dilakukan pembedahan. Akhirnya dibutuhkan bedah plastik untuk mengembalikan bentuk normal telinga.9
Kesimpulan
Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar. Bagian aurikel yang terlibat membengkak, menjadi merah, terasa panas dan sangat nyeri tekan. Diagnosis Perikondritis seringkali ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Diagnosis banding dari Perikondritis adalah Polikondritis berulang dan erisipelas. Penatalaksanaan Perikondritis menggunakan antibiotik yang sesuai dengan biakan atau petunjuk lain mengenai organisme yang terlibat. Tindakan bedah dibutuhkan bila ada cairan di bawah perikondrium ataupun terjadi nekrosis pada tulang rawan telinga. Akibat perikondritis ini dapat terjadi deformitas aurikula yang nyata. Jika diagnosa ditegakkan dini dan mulai diberikan antibiotik, diharapkan penyakit ini dapat sepenuhnya sembuh.

DAFTAR PUSTAKA

1. Boies L.R. Perikondritis. In : Adams G.L., Boies L.R., Higler P.A. Penyakit Telinga Luar, Boies Buku Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamentals of Otolaryngology). Edisi 6. Minnesota : Penerbit Buku Kedokteran; 1997. P.81.
2. Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar. In : Soepardi E.A., Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit FKUI; 2004. P.45.
3. Wright D. Diseases of The External Ear. In : Alan G. Kerr. Otolaryngology. P.3/6/6.
4. Linstrom C.J., Lucente F.E., Joseph E.M. Infection of The External Ear. In : Head and Neck Surgery – Otolaryngology, Volume 2. Second edition. New York: Lippincott – Raven Publishers; 1998. P.1976.
5. McWhorter A.J., Limb C.J., Niparko J.K., Perikondritis and Chondritis, Otologic and Skull Base Emergencies. In : Eisele D.W. McQuone S.J. Emergencies of The Head And Neck. Mosby. P.381.
6. Perichondritis. In : Shambaugh G.E. Surgery of The Ear, Second Edition. Philadelphia & London: W.B. Saunders Company; 1967. P.229.
7. Ghorayeb, BY.Anatomy of The Ear. [online]. 2007. [cited 2008 December 26]. Available from: URL: http://www.ghorayeb.com
8. Auricular perichondritis JPG.. [online]. 2008. [cited 2008 December 26]. Available from: URL: http://www.commons.wikimedia.org
9. Revista Brasileira de Otorrinolaringologia. [online]. 2006. [cited 2008 December 26]. Available from: URL: http://www.scielo.br
10. Lee, JA. Perichondritis Health Article. [online]. 2006. [cited 2008 December 26]. Available from: URL: http://www.healthline.com
11. Misdiagnosis of Perichondritis. [online]. 2008. [cited 2008 December 26]. Available from: URL: http://www.wrongdiagnosis.com


No comments: